Diantara 2 Hati

  • Diantara 2 Hati!!

Aku duduk termenung memikirkan permasalahan ini aku bingung harus memilih antara aldy atau haykal???. Disatu sisi aku tahu bahwa mereka adalah sahabat karib dari dulu dan mereka adalah satu kontingen yaitu kontingen Bulungan, Kalimantan Timur. Aku bertemu dengan mereka saat aku mengikuti Jambore Budaya Serumpun 3 kebetulan putri kontingennya satu rumah adat denganku, maka dari itu mereka sering kerumah adat yang kami tempati tidur selama Jambore Budaya Serumpun 3 berlangsung.

Teringat saat aku dan peserta Jambore Budaya Serumpun 3 menuju kelapangan utama untuk bersama-sama mengikuti gladi pembukaan Jambore Budaya Serumpun, pada saat itu sedikit gerimis tadi juga telah hujan maka dari itu lapangan sedikit kotor dan becek, maka dari itu panitia menyuruh kami untuk membuka sepatu tapi karna kami dengan polosnya tidak tahu klo kami tidak di perbolehkan memakai sepatu itu menyelonong ke lapangan yang sedang becek-beceknya, pas ditengah perjalanan menuju ke lapangan kami yang memang tidak tahu prosedur disuruh berhenti di tengah-tengah lapangan dan semua pasang mata mengarah kepada kami “aduhhh malunya..” kataku dalam hati.

Kami disuruh panitia untuk mencopot sepatu sekarang lalu mengambil posisi barisan di dekat peserta dari kontingen lain kebetulan kami yang satu rumah adat berdekatan semua, karna kami yang sudah terlalu dekat sudah seperti bersaudara. Bukannya kami serius mendengarkan instruksi untuk pembukaan nanti malam, malah kami bercerita dibelakang dan malah main-main tanah-tanah seperti anak kecil.

****

Gladi pembukaan selesai, semua peserta pulang kerumah adat masing-masing, ditengah perjalanan  tiba-tiba hujan turun dan mengguyur kami. Sepatu yang tadi  memang sudah kotor jadi bertambah kotor, mungkin karna terlalu sayang dengan hp aku yang saat itu kebetulan sedang sakit tapi memaksakan diri untuk mengikuti gladi itu, bukannya memikirkan kesehatanku malah memeriksa kantongku dan mengambil hpku dan mendekapnya hampir saja sepatuku ku lupakan, untung ada putra dari kontingen lain yang baik hati membawakan sepatuku  dan  kamipun berlari menuju kerumah adat.

Sampai dirumah adat putra itu malah menuju kerumah adat kami, ternyata dia adalah putra kontingen bulungan kalimantan timur, belum sempat aku mengucapkan terimah kasih padanya dia telah menuju ketempat teman putri kontingennya, aku yang memang bisa dibilang cuek hanya duduk di dekat tangga rumah adat dan melap-lap sepatuku, tanpa ku sadari ada 2 pasang mata yang ternyata memperhatikanku sedari tadi.

****

Putra dari kontingen bulungan tiba-tiba menyanyikan yel-yelnya dengan semangatnya “rimba.. rimba jalanan jalanan ada cewek ada cewek di depanku basah kuyup kuyuuupp” sambil tertawa. Ingin rasanya aku ke mereka dan memarah-marahi mereka tapi saat aku ingin bangun dan melangkah ke mereka, aku akhirnya melihat 2 pasang mata itu yang tidak pernah lepas dariku, tapi bukan malu alasanku sehingga tidak jadi ke mereka tapi 2 pasang mata itu yang seperti ingin memakan ku aku takut melihatnya.

Salah satu temanku melihat tatapan kedua orang itu ke aku, dia langsung memberi tahu temanku yang lain, tanpa di perintah tiba-tiba mereka langsung berkata “cieee… cieee… imha ..” sambil tertawa. Aku sedikit jengkel melihat teman-temanku itu tapi karna aku takut melihat kearah 2 orang itu aku tidak jadi memarahi temanku-temanku itu.

Tak terasa jam telah menunjukkan 18:00 P.M, kami masih didepan rumah adat, sepatuku belum kering, aku dan teman-teman juga belum mandi, sudah ada panggilan lagi untuk bersiap-siap ke masjid melakukan shalat magrib berjamaah dan dilanjutkan shalat isya, kamipun segera bersiap-siap dan menggantung pakaian di sisi-sisi rumah adat, lalu mengambil air wudhu lalu menuju ke masjid, karna aku yang memang sedang capek-capeknya jadi lambat dan hampir terlambat ke masjid, teman-teman satu rumah adatku sudah ke masjid semua yang beragama islam. Hanya tinggal aku yang belum berangkat, karna paniknya aku hampir memakai sandal yang tidak sama, untung ada kak Yunita putri dari kontingen Papua Barat yang meneriakiku dan memeberitahuku. Akupun segera mencari sendalku dan berlari kearah masjid, tanpa sengaja aku berpapasan dengan salah satu dari 2 orang yang tadi memperhatikanku itu, ternyata orangnya baik dan seru diajak ngobrol, dia mengajakku berkenalan namanya adalah Aldy. Karna asyik mengobrol tak terasa telah iqamah akupun mempercepat langkahku tapi karna memang laki-laki itu lebih cepat daripada perempuan akupun lebih lambat daripada dia. Tapi karna dia orangnya cukup sabaran dia menungguku dan berkata “ayoo… cepat sedikit imha.. sudah iqamah tuh” “iyya bentar, kamu sih emang enak pake celana panjang nah aku pake mukena” kataku kepadanya. Tanpa memperpanjang lebar perbincangan aku langsung saja berlari menuju mushallah dan masuk lewat pintu khusus putri dan Aldy lewat pintu khusus putra. Shalatpun dilaksanakan.

****

Setelah melaksanakan shalat berjamaah, akupun pulang bersama dengan teman serumah adatku, tapi entah adaapa tiba-tiba teman-temanku lari meninggalkanku sendiri dijalan, akupun sedikit marah untung ada Aldy yang baik, dia meninggalkan teman-teman putranya dan mendekatiku lalu aku dan aldypun berjalan bersama sambil bercakap-cakap. “Nama kamu Imha kan?? Katanya sambil menjabat tanganku. “iyya kok tempe hehehe…” kataku sambil membalas jabat tangannya dan tersenyum, dia malah tertawa dan berkata “Malam ini kamu ikut acara pembukaan kan?” “so.. pasti dond..” kataku. “kamu orangnya lucu ya..” katanya. “hahaha.. lucu?? Biasa ajja deh” kataku sambil tertawa. “iyya ciusss kamu lucu” katanya. “ohhh… makasih” kataku sambil tersenyum. “behhh.. senyumanmu mengalihkan duniaku hahahha “ katanya sambil tersenyum. “weitzz gombaaalll…” kataku sambil menjulurkan lidahku kepadanya. Dia tertawa dan berkata kepadaku “kamu nanti mau dibarisan mana???”. “belum tau juga…” kataku. “klo nanti boleh melebur putra dan putri aku kekamu ya?” katanya. “boleh gak ya…” kataku. “hmm.. klo gak boleh ya sudah..” katanya. “hmm… hmm.. ada anak yang ngambek niyye…” katanya sambil menjulurkan lidahku kepadanya. Dia tiba-tiba mengambil hpnya mungkin karna hpnya berbunyi, dan berkata “aku duluan ya… kakak pembinaku mencariku”. “okok see you..” katanya. “ehh.. minta nomor kamu donk…” katanya. “ nomor sepatu, nomor baju atau nomor apa hayoo.. hahaha “ kataku sambil tertawa. “haduh.. kamu itu emang lucu ya.nomor hp maksudku…cepat donk aku buru-buru nih please…”  katanya sambil menatapku. “ya udah ini 085242601113 tapi klo sms kasih nama ya… jangan ngerjain..” balasku. “iya iya ok makasih cantik.. bye bye see you…” sambil tersenyum kepadaku dan berlalu.

Tak terasa didepanku itu adalah rumah adatku sendiri, dan ternyata dari tadi teman-temanku melihatku berbincang-bincang dengan Aldy tadi, pas aku hampir mendaratkan kaki ke anak tangga rumah adat itu sudah banyak pertanyaan yang keluar dari mereka dan tak jarang yang berkata “cieee cieee” aku jadi malu dengan mereka dan lari ke dekat tasku. Tak lama aku duduk, panggilan dari panitia Jambore sudah ada “panggilan.. panggilan.. kepada seluruh peserta Jambore Budaya Serumpun 3 agar segera bersiap-siap 10 menit kedepan upacara pembukaan akan dilaksanakan, maaf sebelumnya karna lapangan sedang tidak memadai untuk dijadikan tempat upacara pembukaan jadi pembukaan akan dilaksanakan di rumah adat utama sebelah utara pameran… terimah kasih..”.

Tak lama setelah pengumuman itu keluar hpku berbunyi new number langsunglah aku membukanya. Isi smsnya “Ini aku Aldy, nanti klo kamu sudah dirumah adat sms aku ya.. atau klo kamu sudah di depan rumah adat sms aku ya…”  belum aku membalas pesannya, tiba tiba kak Sri wakil Pembina Jamboreku memanggilku dan langsung menyuruhku makan karna aku memang belum makan dari tadi, akupun langsung mengambil jatah makananku dan langsung makan, setelah makan aku langsung mengambil baju pramukaku, lalu berlari keluar karna teman-temanku sudah dari tadi menungguku, tiba-tiba ada yang memanggilku ternyata dia adalah Aldy. Teman-temannya langsung melihatku saat aku berbalik kearah Aldy, dan temanku dengan semangatnya berkata “cieee… imha ada yang baru nih..” sambil meledek. Karna aku sedang malas meladeni mereka akupun langsung mengacuhkan mereka dan duduk di teras rumah adat.

****

Semua peserta Jambore Budaya Serumpun pun menuju ke rumah adat utama dan sahabatku pun langsung menarik tanganku dan mengajakku menuju kearah rumah adat utama. Sampai di rumah adat utama kami pun dibagi kembali karna tempatnya tidak memungkinkan jadi hanya bisa mengutus 2 orang perkontingen, sahabatku mengajakku untuk masuk tapi aku menolak karna kalau didalam kita tak bisa berbuat apa-apa selain duduk dengan manis. Jadi, aku memutuskan untuk menyaksikan dari luar saja. Tak lama aku berdiri, Hpku berdering ternyata sms dari Aldy, isinya “kamu masuk kedalam atau tidak?” akupun membalas pesannya “tidak, males.. didalam suntuk” tak lama setelah aku balas smsnya, dia balas lagi “klo gitu kita ke pameran ajja gimana?? Daripada tinggal diluar gak ada kerjaan aku tunggu di tangga rumah adat utama ok” akupun membalas “untuk apa ke pameran?” dia membalas “jalan-jalan ajja, ok aku tunggu ya..” aku membalas “ya sudah ok”.

Akupun menuju ke tangga rumah adat utama, pertama temanku menanyakan aku mau kemana tapi aku hanya bilang “mau keluar cari udara segar sebentar “ dan segera menuju ke tangga rumah adat utama. Setelah aku berjalan beberapa meter akupun sampai di tangga itu, dan ternyata disana sudah ada Aldy dan teman-temannya, saat dia melihat aku dia langsung saja memanggilku “imha… kesini..” akupun kesana dan berkata “untuk apa kamu ajak aku kesini?” dia pun menjawab “yaaa gak papa mau jalan ajja, ikut yaa…” aku menjawab “hmm… gimana ya… tadi aku pamit sama temanku cuman sebentar” dia menjawab “ikut donkkk ada yang mau aku bicarakan juga” aku menjawab “apa yang mau kamu bicarain?” dia menjawab “hmm.. nanti aku kasih tau tapi ikut ya.. tenang ajja kita perginya cuman berdua kok mereka-mereka ini gak ikut” sambil menunjuk kea rah teman-temannya “hmmm.. berdua ajja? Bukan muhrim tau” dia menjawab “ maksud aku pergi kepamerannya berdua, dipameran kan banyak orang” aku menjawab “ ohh iyya yaa… aku lupa heheh.. ya udah ok aku ikut” dia menjawab “ok deh ayoo.. jalan..” sambil menarik tanganku dan kami pun menuju ke pameran. “sebenarnya kamu mau bilang apa sih? dia pun menjawab “ aku mau jujur tapi kamu jangan marah ya..” aku pun menjawab “loh kok marah emang kamu salah apa?” dia menjawab “hmm..janji gak marah ya… “ akupun menjawab “iya.. iyya aku penasaran tauu..” diapun menjawab “se…se…benernya aku suka sama kamu , kamu mau gak jadi pacar aku?” aku pun menjawab “hmm.. gimana yaa… sebenernya sih aku udah janji sama om aku klo aku gak bakalan pacaran sebelum kuliah. Dia pun menjawab “hmm.. please terimah aku..” akupun menjawab “hmm… gimana ya..” diapun menjawab “gini ajja kamu fikirin ajja dulu pas malam penutupan nanti baru kamu jawab” akupun menjawab “hmmm.. ya udah iyya…” diapun menjawab “ya sudah ok, kita keeling-keliling ajja sebentar disini trus aku anterin kamu pulang kerumah adat kamu” akupun menjawab “iyya sebentaran ajja ya keliling-kelilingnya nanti aku dicariin Pembina” dia menjawab “iyya ayookk..” menjabat tanganku dan mengajakku keliling-keliling, kamipun keliling pameran.

****

Setelah beberapa saat keliling-keliling pameran, akupun pulang kerumah adat dan Aldy juga pulang kerumah adatnya, sebelum aku tidur dan hokum tenang dilaksanakan, aku masih sempat smsan dengan Aldy, setelah beberapa kali membalas smsnya aku ketiduran .

Pas aku bangun, aku melihat kea rah hpku ternyata tadi malam Aldy mencoba sms aku terus, aku jadi merasa bersalah dengannya. Setelah membuka satu-satu smsnya aku langsung mengiriminya pesan “maaf nah.. ketiduranka tadi malam J..” dia langsung saja membalas pesanku “iyya gak papa.. nanti jelajah wisata kan? Kamu berangkatnya di bus apa? Sama putri Bulungan gak?” akupun menjawab “kayaknya sih iyya.. nanti lah dilihat, emang kenapa??” dia membalas “klo sama bulungan kita bisa ketemu nanti pas penjelajahan” akupun membalas “hmm iyya iyya… udah dulu ya aku mau siap-siap pergi senam” dia membalas “ya udah ok aku juga udah mau pergi senam ini” aku tak membalas smsnya lagi karna harus siap-siap, setelah siap-siap aku pun menuju tempat senam dan melaksanakan senam pramuka yang di instruksikan oleh Pembina-pembina dari seluruh kontingen yang ikut dalam Jambore Budaya Serumpun 3 itu.

Selama senam berlangsung, aku tak begitu konsen aku masih saja memikirkan jawaban untuk Aldy itu hampir saja saat aku melakukan gerakan senam, aku menginjak kaki orang yang dibelakangku. Untung saja yang dibelakangku langsung memberitahuku. Setlah beberapa menit berlalu senampun selesai dan seluruh peserta pulang kerumah adat masing untuk bersiap-siap mengikuti kegiatan jelajah wisata yang akan diadakan di Pulau leang-leang dan Bantimurung (Maros).

****

Pukul 08:00 WITA, waktunya aku dan peserta lain mengikuti jelajah wisata dan kami pun baris tapi, tiba-tiba kak syahid datang mengambil kami dan membawa kami ke rumah adat Barru (rumah adat putra), ternyata aku dan teman-teman di panggil untuk di beri uang jajan ayyeee… 😀

Akupun dan teman-teman terlambat untuk mengambil mobil,  akhirnya kami terpisah-pisah aku ikut di mobil 12 dan yang laennya entah di mobil mana karna kami terlambat naik ke mobil jadi aku tidak duduk tapi yaaa emang klo anak tomboy duduk atau tidak bisa di akalin aku duduk d pintu tapi walaupun seperti itu perjalanan tetap menyenangkan bagiku. Di tengah perjalanan ku tak henti-hentinya melihat wajah teman-teman Jamboreku yang berasal dari beberapa kontingen yang sedang tidur.

Hahaha 😀 seru-serunya merhatiin aku tiba melihat ada anak jamboree yang aku juga tidak tau dari kontingen mana lagi sender di bahu temannya sambil tidur ada juga yang tidur secara bertumpuk-tumpuk jadinya yang paling bawah keberatan :D.

Di tengah perjalanan aku tak bisa menahan tawaku melihat teman-teman jamboreeku itu, tak lama kemudian kami pun sampai di pulau Leang-Leang kami semua pun berbaris dan langsung menuju gowa pertama.

****

Akupun menuju gowa pertama, aku sangat takjub dengan keindahan tempat itu, di dinding-dindingnya terdapat gambar-gambar tangan, gambar rusa, dan sebagainya, dan kami pun di beri arahan dan ulasan sejarah mengenai tempat itu.

Ternyata dahulu tempat itu adalah pulau yang tenggelam, akupun menaiki tangga yang klo tidak salah 62 buah anak tangga . ngeri-ngeri juga naik tangga itu soalnya, tangganya kecil dan kita harus menaikinya hanya dua arah, yang satu ke atas yang satunya lagi kebawah, aku sampai takut melihat kebawah.

Setelah menunggu cukup lama akupun sampai di atas , pemandangan dari atas sangat indah woooooooooooowwwww…. AMAZING…. Diatas aku diperlihatkan gambar-gambar lagi tapi karna penjaga takut peserta jatuh ketika naik ke gowa pulau tersebut, penjaganya hanya memperbolehkan memotret binatang purba itu, itupun bukan aku langsung yang memoto hanya penjaga itu yang memotret gambar-gambar tersebut dan setelah itu aku dan peserta lain pun turun dengan naik tangga itu lagi “takutka’ liat kebawah” kataku :D.

****

Setelah jalan-jalan mengelilingi pulau leang-leang aku dan peserta lainpun melanjutkan perjalanan ketempat wisata ke 2 yaitu Bantimurung dengan naik mobil lagi, sebenarnya kami harus menjelajahi pulau leang-leang menuju bantimurung dengan berjalan kaki, tapi karna cuaca pada saat itu hujan  akhirnya kami naik mobil kesana.

Selang beberapa menit kemudian akupun sampai di Bantimurung. Aku dan peserta lain langsung dituntun menuju tempat penangkaran kupu-kupu.

Tapi, saat tiba disana masih gerimis jadi kupu-kupu yang keluar tidak ada jalanpun becek hampir saja kami jatuh karna jalannya mring-miring, setelah beberapa menit mengitari penangkaran kupu-kupu, aku dan peserta lain pun menuju suatu tempat yang berada didekat permandian Bantimurung yang aku juga tidak tau namanya apa :D.

Disitu kami duduk sambil menyaksikan persembahan teater yang sangat keren. Karna disana tidak dibedakan tempat putra dan tempat putri, tak sengaja disamping aku itu putra, tak lama setelah kuperhatikan sepertinya mukanya tak asing bagiku dia adalah teman satu kontingen Aldy, dia salah satu orang yang dulu memperhatikan aku juga, aku sedikit gugup duduk didekatnya. Tapi, saat aku mencari kesibukan dia tiba-tiba menjulurkan tangannya kearahku dan mengajakku berkenalan “hallo.. boleh kenalan?” akupun menjabat tangannya dan berkata “iyya boleh aku imha, kamu?” dia menjawab “aku haykal, senang bisa kenalan sama kamu” akupun menjawab “aku juga, senang bisa kenal sama kamu”.

****

Kami peserta Jambore Budaya Serumpun 3 pun menyaksikan penampilan teater, dan haykal masih di dekatku, karna saking sibukku memperhatikan teater  sampai-sampai aku tak mendengar panggilan haykal “imhaa…” “imha…” lama baru aku sadar klo dia memanggilku akupun langsung berkata “maaf maaf tadi aku terlalu serius menonton hehehe..” dia menjawab “iyya gak pap kok, ehh aku boleh minta nomor kamu gak?” akupun menjawab “untuk???” dia menjawab “yaa gak papa mau smsan ajja sama kamu” aku menjawab “klo mau tau nomor aku minta ajja sama Aldy” dia menjawab “ok deh”, tak lama aku bercakap-cakap, tak sengaja pandanganku lurus kearah Aldy, ternyata dari tadi dia memperhatikanku bercakap-cakap dengan Haykal sepertinya dia marah. Tapi fikirku dalam hati “untuk apa dia marah? Too dia juga buka siapa-siapaku”, aku memalingkan mukaku kearah teater lagi ternyata pertunjukannya sudah selesai.

Teater selesai dan akupun mengelilingi tempat ini dan di tengah perjalanan aku tak sengaja berpapasan dengan haykal, aldy, dan teman-teman satu kontingennya. Tanpa dikomando mereka berdua berkata “hai imha…” teman-temannya tertawa melihat mereka, aku hanya membalasnya dengan senyuman.

****

Tak terasa waktu telah menunjukkan 17:30 WITA, kamipun pulang ke GOWA kembali untuk istirahat setelah seharian ini full beraktivitas, diperjalanan haykal sms aku “imha.. aku suka kamu, kamu mau jadi pacarku?” aku langsung kaget membaca pesan haykal itu, aku tak menjawab smsnya tapi dia mengirim sms itu berulang kali, terpaksa aku membalasnya “maaf aku gak bisa” dia membalas “kenapa?” aku membalas “pokoknya aku gak bisa” dia membalas “kamu gak usah jawab sekarang sampai kapanpun aku akan nunggu kamu kok”. Sejak saat itu aku jadi tertutup dengan mereka aku jadi bingung, apakah aku harus memilih Aldy atau Haykal? Sampai penutupan Jambore Budaya Serumpun pun aku masih bingung memilih yang mana, aku tak mau membuat hati dari salah satu mereka jadi tersakiti, akupun memutuskan untuk tidak memberi jawaban untuk mereka. Sampai sekarang pun aku masih bingung memilih Aldy atau Haykal? Entah sampai kapan aku begini.

 

*** Selesai ***

 

Leave a comment